Review Novel Jejak Langkah
Novel Jejak Langkah merupakan salah satu dari empat novel tetralogi Pulau Buru oleh Pramoedya Ananta Toer. Novel ini menggunakan narasi yang detail dan deskriptif, menciptakan gambaran yang kuat tentang kehidupan di masa kolonial. Gaya penulisannya juga seringkali mengandung elemen kritis terhadap sistem kolonial dan peran sosial yang ada.
Novel ini sangat menarik dan penuh dengan konflik, baik internal maupun eksternal. Kisahnya berjalan dengan ritme yang baik, menggabungkan elemen sejarah dengan narasi pribadi yang kuat. Konfrontasi antara Minke dan kekuatan kolonial, serta perjuangannya untuk menemukan jati diri dan cinta sejatinya, menciptakan alur cerita yang penuh ketegangan dan emosi.
Novel ini menunjukkan pentingnya keberanian dalam menghadapi ketidakadilan dan bagaimana individu dapat memperjuangkan hak dan kebebasan mereka dalam situasi yang sulit.
Sinopsis Novel Jejak Langkah
Novel ini menceritakan kisah Minke, seorang pemuda dari Surabaya yang pindah ke Batavia untuk belajar di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Minke, yang didukung finansial oleh pemerintah kolonial, merasa tertekan dengan aturan ketat asrama dan berjuang menghadapi kehidupan barunya di kota besar.
Kehidupan Minke berubah drastis ketika ia bertemu Ang San Mei, seorang wanita Tionghoa aktivis revolusi, melalui surat wasiat temannya Khouw Ah Soe. Pernikahan mereka membuka pandangan Minke tentang perjuangan melawan kolonialisme. Minke menjadi semakin terlibat dalam gerakan revolusi setelah bergabung dengan kelas yang dipimpin oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo, yang menginspirasi Minke untuk berorganisasi.
Setelah Ang San Mei meninggal dunia, Minke dikeluarkan dari STOVIA karena kesibukannya merawat istrinya dan harus membayar biaya pendidikan yang belum dilunasi. Ia beralih menjadi jurnalis, mendirikan organisasi Syarikat Priyayi dan media Medan Priyayi, yang menjadi sumber kritik terhadap pemerintahan kolonial. Minke kemudian menikahi Princess Van Kasiruta dan bersama-sama berjuang melawan kolonialisme. Namun, kesalahan penulisan dalam media menyebabkan Minke ditangkap dan diasingkan dari Pulau Jawa.
Deskripsi
Judul | Jejak Langkah |
Penulis | Pramoedya Ananta Toer |
Penerbit | Lentera Dipantara |
Genre | Fiksi Sejarah, Sastra |
Bahasa | Indonesia |
Jumlah Seri | Tetralogi |
Jenis Publikasi | Konvensional |
Rangkuman Feedback Pembaca Novel
Pembaca umumnya memberikan feedback positif terhadap novel ini. Banyak yang mengapresiasi kedalaman karakter dan keakuratan sejarah yang ditampilkan. Pramoedya Ananta Toer dianggap berhasil menggambarkan kehidupan di masa penjajahan dengan cara yang sangat menggugah.
Selain itu, pembaca seringkali terkesan dengan gaya penulisannya yang indah dan kuat, serta dengan tema-tema sosial dan politik yang diangkat. Beberapa pembaca juga mencatat bahwa novel ini menuntut pemikiran mendalam dan refleksi pribadi tentang sejarah dan identitas.
Cara Baca Novel Jejak Langkah
Novel ini bisa didapatkan dalam format fisik di toko buku online seperti Gramedia, Tokopedia, atau Bukalapak, serta di toko buku fisik yang menjual buku-buku klasik dan sastra Indonesia. Harga buku fisik bervariasi tergantung pada edisi dan kondisinya, biasanya antara Rp80.000 hingga Rp150.000.
Novel ini juga bisa dibaca versi digital. Kamu dapat mencarinya di platform seperti Google Play Books, Kindle Store, atau perpustakaan digital lokal, dengan harga yang lebih terjangkau, sekitar Rp50.000 hingga Rp100.000, tergantung pada platform dan formatnya.