Review Novel Merindu Cahaya de Amstel
Merindu Cahaya de Amstel, sebuah novel roman religi dengan latar belakang unik yaitu kehidupan di negeri Belanda. Khadija, seorang gadis mualaf dan berhijab, dipertemukan dengan Nicholas, seorang fotografer lepas dan mahasiswa jurusan arsitektur. Pertemuan keduanya berlanjut dan menjadi saling mengagumi, namun dihadapkan pada perbedaan keyakinan dan persoalan lainnya.
Kisah cinta beda agama yang dibarengi dengan pencarian jawaban terkait iman, menjadi daya tarik novel ini dan menjadi best seller. Akhirnya, novel karya Arumi Ekowati ini diadaptasi menjadi film yang rilis pada 20 Januari 2022 dengan judul yang sama.
Sinopsis Novel Merindu Cahaya de Amstel
Seorang perempuan Belanda bernama Marien Veenhoven menjadi mualaf setelah mempelajari agama Islam. Semua itu berawal saat Marien ikut temannya pulang ke Turki dan merasakan sesuatu yang berbeda ketika mendengar suara adzan. Setelah memeluk agama Islam, namanya menjadi Khadijah Veenhoven.
Perjalanan Khadijah tidaklah mudah karena orang tuanya sangat menentang keputusannya memeluk Islam. Akhirnya, Khadijah memilih hidup sendiri dan tanpa sengaja bertemu Nicholas Van Dijk, seorang pemuda keturunan Belanda-Indonesia yang menjadi fotografer lepas sekaligus mahasiswa jurusan arsitektur. Saat itu, Nico tengah asyik mengambil gambar di tepi Sungai Amstel dan tidak sengaja memotret Khadijah yang sedang membaca buku di sana.
Khadijah dan Nico semakin akrab. Mereka juga akrab dengan Mala, penari asal Jogja yang ditemui Khadijah di halte bus. Mala mendapatkan beasiswa jurusan seni tari di Belanda dan ia seorang muslimah, namun sudah lama tidak menjalankan kewajiban beragama. Setelah mengenal Khadijah, Mala kagum dan tertarik mendalami Islam.
Di tengah perjalanan mereka, mulai tumbuh benih cinta antara Khadijah dan Nico. Sadar akan perbedaan keyakinan antara keduanya, Khadijah menghindari Nico. Mala yang diam-diam menaruh hati pada Nico, mencoba menarik perhatian Nico dan berkonflik dengan Khadijah.
Di sisi lain, Nico yang kagum dan jatuh pada Khadijah terus berusaha mencari kebenaran agama dan lambat laun ia meyakini kebenaran Islam. Nico memutuskan menjadi mualaf dan menyatakan perasaan tulusnya kepada Khadijah.
Deskripsi
Judul | Merindu Cahaya de Amstel |
Penulis | Arumi Ekowati |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Genre | Romansa religi |
Bahasa | Indonesia |
Jumlah Seri | Stand-Alone |
Jenis Publikasi | Konvensional |
Rangkuman Feedback Pembaca Novel
Novel kisah asmara berbalut religi menjadi warna baru dalam perjuangan cinta. Hal yang mengagumkan adalah karakter Khadijah yang memegang teguh nilai Islam dengan berhijab, menghindari pertemuan berdua dengan lawan jenis, dan menghindari cinta beda agama. Momen haru dan berderai air mata juga digambarkan saat Khadijah terasingkan oleh kedua orang tuanya.
Setiap tokoh menempuh perjalanannya untuk menjadi lebih baik. Perjuangan Nico mencari jati diri hingga menemukan agama yang benar-benar diyakini juga begitu mengharukan. Mala yang sudah lama tidak menjalankan kewajiban beragama pada akhirnya juga menjadi muslimah yang taat. Nilai moral persahabatan, percintaan, dan sebagai umat beragama, sangat kental digambarkan dalam novel ini.
Cara Baca Novel Merindu Cahaya de Amstel
Yuk, simak kelanjutan kisah Nico dan Khadija! Novel edisi terbaru bisa kamu dapatkan di Gramedia.com dalam format soft cover dengan harga Rp65.600,00 setelah diskon 20%. Novelnya juga tersedia di Shopee dan Lazada dengan harga yang sama yaitu Rp82.000,00.