Review Novel The Da Vinci Code
Novel The Da Vinci Code dikenal karena gaya penulisannya yang dinamis dan penuh ketegangan. Plotnya dibangun dengan cermat melalui serangkaian teka-teki dan misteri yang mengundang pembaca untuk terus menerka.
Karakter utama, Robert Langdon, digambarkan sebagai seorang ahli simbol yang cerdas dan terampil, sementara Sophie Neveu adalah kriptolog yang brilian dengan latar belakang yang kompleks. Interaksi antara kedua karakter ini menambah kedalaman pada narasi.
Novel ini juga menyoroti tema-tema besar seperti konflik antara sains dan agama serta keberadaan rahasia yang tersembunyi dalam sejarah. Pesan moral yang bisa diambil adalah pentingnya berpikir kritis dan tidak menerima segala sesuatu secara mentah-mentah tanpa investigasi yang mendalam.
The Da Vinci Code diadaptasi menjadi film pada tahun 2006, disutradarai oleh Ron Howard. Film ini mendapatkan sambutan yang beragam dari kritikus, namun tetap menjadi hit di box office.
Selain itu, buku ini telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Anthony Award untuk Best Novel pada tahun 2004 dan Barry Award untuk Best Thriller pada tahun 2004. Adaptasi film dan keberhasilan penghargaan ini menambah daya tarik dan relevansi buku dalam budaya populer.
Sinopsis Novel The Da Vinci Code
Jacques Saunire, kurator Museum Louvre Paris, ditemukan tewas dengan tubuh telanjang membentuk simbol Vitruvian Man karya Leonardo da Vinci dan perut yang dilukis simbol pentakel menggunakan darahnya. Di sampingnya terdapat pesan misterius bertuliskan “PS Robert Langdon.”
Robert Langdon, seorang simbolog dari Universitas Harvard, diminta oleh polisi untuk menyelidiki simbol-simbol tersebut, namun ternyata ia menjadi sasaran pencurian oleh kepala kepolisian, Bezu Fache, yang mencurigai Langdon.
Langdon melarikan diri dengan bantuan Sophie Neveu, cucu Saunire dan seorang kriptolog. Mereka berdua segera terlibat dalam petualangan mendalam untuk memecahkan kode yang membawa mereka pada rahasia besar tentang Holy Grail—sebuah misteri yang dapat mengguncang keyakinan tentang kehidupan Yesus Kristus dan Maria Magdalena.
Perjalanan mereka membimbing ke London, di mana mereka bertemu Leigh Teabing, seorang ahli sejarah yang juga pemburu Grail. Di tengah ketegangan, mereka menghadapi ancaman dari organisasi Kristen Opus Dei dan penjahat yang bekerja di bawah perintah misterius, Sang Guru. Dalam perlombaan waktu untuk membuka Cryptex yang menyimpan peta Holy Grail, Langdon dan Sophie berjuang melawan berbagai rintangan untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi
Deskripsi
Judul | The Da Vinci Code |
Penulis | Dan Brown |
Penerbit | Versi Bahasa Indonesia: Bentang, Mizan, Serambi |
Genre | Misteri, Thriller |
Bahasa | Terjemahan ke Bahasa Indonesia |
Jumlah Seri | Dwilogi |
Jenis Publikasi | Konvensional |
Rangkuman Feedback Pembaca Novel
Novel ini umumnya mendapatkan ulasan positif dari pembaca karena alur ceritanya yang menegangkan dan inovatif. Banyak yang memuji kemampuan Dan Brown dalam menggabungkan fakta sejarah dengan fiksi secara menarik, serta kecepatan narasinya yang membuat buku ini sulit untuk diletakkan.
Novel ini juga masih sangat populer di kalangan penggemar thriller intelektual dan sejarah. Beberapa pembaca menganggapnya sebagai bacaan yang menyenangkan dan menstimulasi, sementara yang lain merasa bahwa narasi dan twistnya terlalu spektakuler. Secara keseluruhan, buku ini sukses menarik perhatian dan menciptakan diskusi yang luas di berbagai kalangan.
Cara Baca Novel The Da Vinci Code
The Da Vinci Code bisa dibeli dalam format fisik maupun digital di berbagai platform. Buku fisik tersedia di toko buku besar seperti Gramedia, Periplus, atau toko buku online seperti Bukalapak dan Tokopedia. Harganya bervariasi tergantung edisi dan kondisi buku, biasanya sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000.
Untuk versi digital, kamu dapat menemukan buku ini di platform seperti Google Play Books, Kindle Store, atau Kobo, dengan harga sekitar Rp80.000 hingga Rp120.000.